Sabtu, 07 Juni 2014

PUISI ALAM DAN BUDAYA

MENCARI CONTOH PUISI YANG ISINYA BERKAITAN DENGAN SOSIAL DAN BUDAYA:

v Yang Mengandung Nilai Sosial :

          Terlampir:
Puisi Negeri Para Bedebah

Ada satu negeri yang dihuni para bedebah
Lautnya pernah dibelah tongkat Musa

Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan menyala-nyala

Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah?
Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah
Atau jadi kuli di negeri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah

Di negeri para bedebah
Orang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena hanya penguasa yang boleh marah
Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi,
Dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan









v Yang Mengandung Nilai Budaya:
INDONESIA
Oh Indonesia,
Lambangmu bertuliskan Bhineka Tunggal Ika
17 Agustus hari kemerdekaanmu
Oh Indonesia,
Banyak tradisi
Tarian dan adat budaya
Mewarnai Indonesia
Reog Ponorogo
Grebek Mulud, Surakarta
Lompat Batu, Nias
Oh Indonesia,
Benderamu warna merah dan putih
Warna merah melambangkan keberanian
Warna Putih melambangkan kesucian
Wahai penerus bangsa
Mari kita cintai dan lestarikan
Budaya Indonesia


PUISI MODERN BERDASARKAN ISINYA

MENCARI CONTOH JENIS PUISI MODERN BERDASARKAN ISINYA:

1.    Elegi Adalah  puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
v Contoh   :
    CHAERIL ANWAR
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
2.    Balada Adalah puisi berisi kisah/cerita.
v Contoh   :
Kain hitam tlah tersingkap
menguak subuh tinggalkan malam
Rakyat kecil bergegas melangkah
Mencari penyambung jiwa

Namun.....
Makhluk berdasi sungguh berbeda
Hanya bekerja sekejap mata
Kertas merah merabunkan mata
Pupus sudah hati si buncit
Memakan yang bukan haknya

Derai air mata rakyat kecil, ia tak peduli
Hanyalah kertas merah yang bernaung dipikirannya
Tak sedikitpun pikirkan sebabnya
Semua itu topeng..
Dasi yang melambangkan orang bijak tlah hilang

Di tengah kemewahan itu
Jeruji besi tlah menanti
Balasan dari perbuatan nista

Dinginnya jeruji besi melelehkan hati yang tlah beku
Sadari kebusukan diri
Ketika sang dewi malam keluar dari peraduannya
Menatap langit dicelah jendela besi
Yang terkunci seakan membelenggu
Dalam hati ia bertekad
Kedzoliman tak terulang

3.    Romance Adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
v Contoh   :
SIngin hati bersamamu,
Hati ini terus bertahan,
Karena diriku mengharap semua belas kasih, hingga kau sadari.

Tak akan pernah menyerah,
Walau terus tersakiti.
Tak akan pernah berhenti,
Meski kau tak pahami.

Bisakah Kau Sadari ?
Semua rasa ini hanya untukmu.
Bisakah Kau Sadari ?
Kesetiaan yang akan kuberikan tulus untuk dirimu.
4.    Ode Adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
v Contoh   :
Generasi Sekarang
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa
Menciptakan kemegahan baru
Pantun keindahan Indonesia
Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam duni








5.    Satire Adalah puisi yang berisi sindiran/kritik.
v Contoh   :

        KETIDAK ADILAN
Gigit jari
Lihatlah pada kami
Wakil rakyat yang dihormati
Disini kami berdiri
Menuntut janji
Kemakmuran yang kau janji kan
Jika dapat kursi dewan
Kami telah turuti
Demi janji-janji          
Namun, kini
Apa yang trejadi
Jangankan janji
Ingat pun tidak pada kami
Tertipu lagi
Janji janji bohong lagi
Terpaksa kini kami hanya menggigit jari
6.    Hime Adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
v Contoh   :
Tuhan
Dalamdiam kusebut nama-Mu
Benar sungguh aku takut akan murka-Mu
Ku harap tuhan
Kan selalu sayang padaku
Karena kehendak-Mu aku ada
Ku hanya bisa
Berharap dan berdoa
Pada-Mu tuhan
Kasih sayang-Mu kuharapkan
7.    Epiram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup.
v Contoh   :
Arti hidup
Hidup adalah perjuamngan
Berani menghadapi tantangan
Hadup adalah perjuangan
Bertahan dikala datang cobaan
Hidup adalah perjuangan
Maka berjuanglahh untuk hidup

PANTUN DAN SYAIR

Puisi Lama Khususnya PANTUN dan SYAIR:

ð PENGERTIAN PANTUN DAN SYAIR:
Pantun
Syair
·         Pantun ialah puisi lama yang terikat oleh syarat-syarat tertentu (jumlah baris, jumlah suku kata, kata, persajakan, dan isi).

·         Syair adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia, dan dibawa masuk ke Nusantara bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah Syair berasal dari bahasa arab yaitu Syi'ir atau Syu'ur yang berarti "perasaan yang menyadari", kemudian kata Syu'ur berkembang menjadi Syi'ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum.


ð JENIS-JENIS PANTUN DAN SYAIR:
Pantun
Syair
  1. Pantun Agama
  2. Pantun Adat
  3. Pantun Budi
  4. Pantun Jenaka
  5. Pantun Kepahlawanan
  6. Pantun Kias
  7. Pantun Nasehat
  8. Pantun Percintaan
  9. Pantun Peribahasa
  10. Pantun Perpisahan
  11. Pantun Teka-teki

  1. Syair Bidasari
  2. Syair Kerajaan Bima
  3. Syair Ken Tabuhan
  4. Syair Yatim Nestapa

ð CIRI-CIRI PANTUN DAN SYAIR:
 
Pantun
Syair

          1. Pantun terdiri dari sejumlah baris yang
             selalu genap yang merupakan satu
               kesatuan yang disebut bait/kuplet.
        2. Setiap baris terdiri dari empat kata
         yang dibentuk dari 8-12 suku kata
         (umumnya 10 suku kata).
        3. Bait pertama merupakan sampiran               (persiapan memasuki isi pantun), Bait
             berikutnya merupakan isi (yang mau
           disampaikan).
.        4. Persajakan antara sampiran dan isi
         selalu paralel (ab-ab atau abc-abc atau
         abcd-abcd atau aa-aa)

     5..Beralun dua

1.  Setiap bait terdiri dari empat baris.
2.  Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
3.  Bersajak a-a-a-a.
4.  Semua baris adalah isi.
5.  Bahasanya biasanya kiasan.


ð PERBEDAAN DAN PERSAMAAN PANTUN DAN SYAIR:
Pantun
Syair
  1. Pantun dan syair biasanya terdiri dari 4 baris.
  2. Sama-sama terikat oleh irama sajak.
  3. Tiap baris pantun dan syair terdiri dari 8-10 suku kata.
  4. Pantun dan syair adalah puisi lama.
  5. Baris pertama dan kedua disebut sampiran( pembayang ) dan baris ketiga dan keempat disebut isi ( maksud sampiran
  6. Terdiri sampiran dan isi
  7. Berirama a-b-a-b/ a-a-a-a
  8. Bahasanya boleh campur-campur
  1. Pantun dan syair biasanya terdiri dari 4 baris.
  2. Sama-sama terikat oleh irama sajak.
  3. Tiap baris pantun dan syair terdiri dari 8-10 suku kata.
  4. Pantun dan syair adalah puisi lama.
  5. Syair tidak terdapat sampiran dan isi
  6. Tidak terdapat sampiran dan isi.
  7. Berirama a-a-a-a.
  8. Bahasanya harus sama.

ð CONTOH PANTUN DAN SYAIR:
*PANTUN  :
         

Berakit-rakit kehulu
Berenang-renang ketepian
Bersakit-sakit dahul
Bersenang-senang kemudian






*SYAIR       :
        BERSAMA ALAM
Setiap nafasku ada rasa rindu
Setiap detak jantung terasa getaran sayang
Setiap denyut nadi beriramakan cinta
Sepi dan sendiri bersama aliran darah
Daun-daun bernyanyi bersamaku
Bebatuan bernyanyi bersamaku
Gemercik air bernyanyi bersamaku
jagad raya bernyayi untukmu
yang kurindukan hanya kamu
yang kudambakan hanya kamu
yang kutakutkan hanya satu
terpisah dari genggamanmu





JENIS PUISI BERDASARKAN JUMLAH LARIK

MENGIDENTIFIKASI JENIS PUISI BERDASARKAN JUMLAH LARIK:

1)    Distikon        : Puisi 2 seuntai/bait.
v Contoh         :
Cinta itu seperti merpati
Yang terbang bebas dan tak berbatas
Kita tak tahu akan hinggap dimana?
Sebab itu sebuah misteri
Maka bila merpati telah hinggap
Pada dahan sanubari
Dan sayapnya mulai mengepakkan
Sayu-sayu asmara
Dia (merpati) pun lantas berbisik padaku
Dekatilah dia dan katakana “Akulah yang akan mengisi hidupmu.”

2)    Terzina         : Puisi 3 seuntai/bait.

v Contoh         :
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bahagia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari

3)    Kuatren        : Puisi 4 seuntai/bait.
v Contoh         :
Hanya tetesan air mata,
Yang mengalir dalam setiap langkah,
Kesendirian kini menyelimuti hari-hariku
Dalam suka maupun duka.
Tak tau harus bagai mana
Tak tau harus berbuat apa,
Orang yang aku sayang
Kini pergi meninggalkan ku,,

Dulu ukiran cinta yang kita buat
Ucapan manis yang kita kecap
Dan janji yang kita ucap,
Hanya menjadi hiasan belaka..
Kini, hanya ada pengharapan
Hanya ada penantian
Dan hanya ada do’a
Untuk menghibur hati yang terluka…..

4)    Kuint : Puisi 5 seuntai/bait.
v Contoh         :

Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan

Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan

Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan

5)    Sektet           : Puisi 6 seuntai/bait.
v Contoh         :
Hari ini, ku tatap langit namun tak seindah dulu nya,
Ku lihat bintang tapi tak sesinar biasa nya,
Aku bertanya kepada angin akan kah cinta ku bertahan,
Ia menjawab semua telah berakhir..
Ku tanya lagi pada dinding tua yang ku sandar,
Karna aku tak percaya., dan ia hanya tersenyum.
6)    Septima        : Puisi 7 seuntai/bait.
v Contoh         :

Indonesia Tumpah Darahku
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya

7)    Stanza/oktava: Puisi 8 seuntai/bait.
v Contoh         :
             Awan

Awan datang melayang perlahan

Serasa bermimpi, serasa berangan

Bertambah lama, lupa di diri

Bertambah halus akhirnya seri

Dan bentuk menjadi hilang

Dalam langit biru gemilang

Demikian jiwaku lenyap sekarang

Dalam kehidupan teguh tenang





8)    Soneta          : Puisi 14 seuntai/bait.

          Hujan
 hujan membasahi bumi
Bulir demi bulir berjatuhan
Harum basahmu resahkan nurani
Air mata menyatu dengan hujan
Dalam kesedihan terus terhanyut
Kedinginan membiru dalam kehampaan
Menggigil membisu dalam rindu
Kumakin terhanyut dalam kesedihan
Dengan binar cinta yang lalu
Dengan senyuman rapuh dibibirku
Biarkan kini aku terluka
Dalam kehampaan dan kesedihan merajai
Mengisi sepi yang telah kualami